Liputan

Makna Logo Musyda Muhammadiyah Kota Kediri

Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-7 Muhammadiyah Kota Kediri yang akan diselenggarakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Kediri, Jawa Timur, Ahad 5 Maret 2023. Ketua Panitia Musyda Ke-7 Muhammadiyah Kota Kediri, Loedijantono, menjelaskan, ditetapkannya Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Kediri sebagai tempat acara bukan tanpa alasan. Menurutnya itu sebagai simbol berkemajuan dan kemandirian Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Kediri periode 2015-2022 yang diketuai oleh Prof Fauzan Saleh. Gedung megah berlantai dua yang pembangunannya melibatkan seluruh warga Muhammadiyah Kota Kediri itu salah satu legacy-nya.

“Semangat ini yang kemudian ingin ditebarkan oleh jajaran PDM Kota Kediri 2015-2022 yang diterpa berbagai permasalahan berat namun tetap amanah dan berkarya hingga akhir kepemimpinan,” ujarnya pada PWMU.CO, Jumat (17/2/2023).

Makna Mendalam Logo 7 menurut Pak Anton, sapaan Loedijantono, menjelaskan, Musyda bertema ‘Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Kota Kediri’ ini menggunakan logo angka 7 sesuai tahun penyelenggaraan Musyda. Logo yang didesain dengan modifikasi dari peta logo branding Harmoni Kota Kediri The Service City memiliki arti, baik pemerintah maupun masyarakat berkolaborasi untuk membangun Kota Kediri. “Branding Harmoni Kediri memiliki semangat yang selaras dengan Muhammadiyah. Kota Kediri selalu berkolaborasi dengan pihak manapun untuk memajukan dan membangun Kota Kediri serta siap ber-fastabiqul khairat memberi yang terbaik untuk Kota Kediri,” ungkapnya. Sementara itu paduan warna biru, hijau, dan kuning mengandung semangat keberagaman Kota Kediri sebagai 10 besar kota paling toleran di Indonesia, yang menunjukkan kerukunan, toleransi, wawasan kebangsaan, dan inklusi berjalan dengan baik serta kondusif.

Sementara itu paduan warna biru, hijau, dan kuning mengandung semangat keberagaman Kota Kediri sebagai 10 besar kota paling toleran di Indonesia, yang menunjukkan kerukunan, toleransi, wawasan kebangsaan, dan inklusi berjalan dengan baik serta kondusif.

Pak Anton berharap penyelenggaraan Musyda akan berjalan dengan baik dan lancar. “Kepanitaan Musyda Ke-7 Muhammadiyah Kota Kediri merupakan kolaborasi anatara senior dengan junior. Semuanya memiliki semangat yang sama untuk mewujudkan Musyda yang teduh dan bermartabat, yang lebih baik dari Musyda sebelumnya. Dan tentu menghasilkan pimpinan-pimpinan yang amanah,” jelasnya.

Selain itu, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Kota Kediri itu berharap warga Muhammadiyah Kota Kediri bersiap menghadapi era baru Kediri di mana semakin menjadi daya tarik para investor serta ada pembangunan jalan tol dan bandara internasional. “Banyak tantangan yang Muhammadiyah hadapi di depan. Lahan dakwah semakin kompetitif. Akan ada empat perguruan tinggi yang masuk di Kota Kediri, belum lagi efek pembangunan jembatan, jalan tol, serta bandara, yang tentu akan memberikan dampak bagi Kediri,” kata dia. Hal ini, sambungnya, tentu harus kita sikapi dengan semangat ta’awun dan tafakul. “Kita kerja sama dan tolong-menolong dengan berbagai pihak untuk Kota Kediri. Tapi jangan pernah lupa dengan warga kita yang mungkin masih berjuang untuk kehidupan mereka. Semoga Musyda Muhammadiyah kali ini bisa menjawab tantangan-tantangan tersebut,” harap dia, (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button *